Minggu, 08 Januari 2017

ORGANISASI KEPRAMUKAAN SEDUNIA


I.               LATAR BELAKANG
Sejarah Kepramukaan di Dunia tidak bisa terlepas dari Baden Powell. Tentara Inggris yang lahir di London, Inggris pada tanggal 22 Februari 1857 ini lah yang menggagas kegiatan yang dalam sejarah kemudian terkenal dengan kepramukaan atau scouting. Sejarah mencatat bahwa buku Aids to Scouting (1899) yang berisikan pengalaman Baden Powell semasa di ketentaraan menarik minat, dan banyak dibaca, tidak hanya oleh kalangan militer saja melainkan oleh para guru dan organisasi pemuda.
Minat masyarakat terhadap buku Aids to Scouting yang tinggi membuat William Alexander Smith (Pimpinan Boys Brigade Inggris) meminta Baden Powell untuk melatih 22 pemuda. Oleh Baden Powell, ke-22 pemuda ini diajak berkemah di pulau Brownsea selama 8 hari pada tanggal 25 Juli - 2 Agustus 1907. Tercatat dalam sejarah, perkemahan tersebut menginspirasi Baden Powell untuk menulis buku 'Scouting for Boys' (1908). Selain diilhami buku-bukunya terdahulu, buku ini juga mendapatkan masukan dan dukungan dari Frederick Russell Burnham (Chief of Scouts in British Africa),  Ernest Thompson Seton dari Woodcraft Indians (Amerika), dan William Alexander Smith dari Boys Brigade.
Kembali, buku ini menjadi laris manis, bahkan di seantero dunia. Buku Scouting for Boys menjadi rujukan dan pedoman penyelenggaraan kegiatan serupa di seluruh dunia. Kegiatan-kegiatan tersebut yang kemudian dikenal sebagai kepramukaan atau scouting. Kemah di pulau Brownsea dan buku 'Scouting for Boys' dianggap sebagai tonggak awal sejarah kepramukaan di dunia.


Monumen di Pulau Brownsea, menandai perkemahan Pramuka pertama kali di dunia

II.               SEJARAH KEPRAMUKAAN SEDUNIA
Sejarah mencatat bahwa buku “Scouting for Boys” tersebar luas di Inggris dan negara-negara lain. Buku ini menginspirasi berdirinya organisasi kepramukaan di Inggris dan sekitarnya. Sehingga bermunculanlah kegiatan-kegiatan untuk pemuda dengan menerapkan ide-ide Baden Powell. Semula kepramukaan hanya ditujukan bagi anak laki-laki berusia 11 sampai 18 tahun dengan nama Boys Scout.
Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes berinisiatif mendirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides. Organisasi ini kemudian diteruskan oleh istri Baden Powell.
Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama Cub (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.
Tahun 1918 Baden Powell membentuk "Rover Scout" bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.
Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).  Daftar pelaksanaan Jambore Dunia dapat dilihat di artikel lain di blog ini.
Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.

Patung Baden Powell di Gilwell Park

Tahun 1920 dibentuk WOSM atau World Organization of the Scout Movement (Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia). Sekretariat (kantor pusat WOSM) disebut World Scout Bureau (Biro Pramuka Dunia). Biro Pramuka Dunia pertama kali berlokasi di London, Inggris. Pada tahun 1958 dipindah ke Ottawa Kanada dan tahun 1968 dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
World Scout Bureau dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal Biro Pramuka Dunia. Saat ini Sekretaris jenderal WOSM dijabat oleh Scott Teare. 
Biro Kepramukaan sedunia mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Kawasan Afrika, berkantor di Nairobi, Kenya; Kawasan Arab, berkantor di Kairo, Mesir; Kawasan Asia Pasifik, berkantor di Manila, Filipina; Kawan Eurasia, berkantor Kiev, Ukraina; Kawasan Eropa, berkantor di Jenewa Swiss; dan Kawasan Inter-Amerika, berkantor di Panama City, Panama.
Indonesia bergabung menjadi anggota WOSM sejak tahun 1953. Selain WOSM, di dunia juga terdapat beberapa organisasi kepramukaan lainnya seperti WAGGGS (World Association of Girl Guides and Girl Scouts atau Asosiasi Kepanduan Putri Sedunia).
1.         Bapak Pandu Dunia

Robert Stephenson Smyth Baden Powell adalah bapak pandu dunia yang lahir di kota London, Inggris, pada tanggal 22 Februari 1857. Para pandu (pramuka) biasa memanggil beliau dengan sebutan Baden Powell atau BP (bee-pee/bipi). Nama kecil dari Baden Powell adalah Ste, Stepe atau Stephenson dan beliau baru dipanggil Robert atau Sir Robert setalah mendapat gelar kesatria dari Raja Inggris, yaitu Raja George V.
Ayah dari Baden Powel adalah Prof. Domine Baden Powell seorang guru besar Geometri di Universitas Oxford, Inggris sedangkan ibu beliau bernama Henrietta Grace Smyth, seoarang puteri dari admiral kerajaan inggris yang terkenal yaitu William T. Smyth. Sudara Baden Powell berjumlah 9 orang, yaitu Warrington, George, Augustus, Frank, Pensore, Agnes, Henrietta, Jessie dan Baden Fletcher.
Baden Powell menikah dengan Olave St. Calir Soames pada tahun 1912 pada saat mengadakan perjalanan keliling dunia untuk menemui para pandu diberbagai dunia. Baden Powell kali pertama bertemu dengan Olave di kapal Arcadian yang berlayar menuju Jamaika bersama ayahnya. Akhirnya Beliau dikarunia tiga orang anak, yaitu Peter, Heather dan Betty.
Pada tahun 1920, para pandu sedunia berkumpul di Olimpia, London, Inggris dalam acara Jambore Dunia yang pertama. Pada hari terakhir kegiatan jamboree tersebut (6 Agustus 1920) Baden Powell diangkat sebagai Chief Scout of The World atau Bapak Pandu Dunia. Beliau juga dianugrahi gelar Lord Baden Powell of Gilwell oleh Raja George V pada tahun 1929.
Setelah keliling dunia, termasuk mengunjungi Batavia (sekarang-Jakarta) pada tanggal 3 Desember 1934, Baden Powell bersama istrinya menghabiskan masa-masa akhirnya ditanah yang sangat dicintainya, yaitu Afrika. Beliau menetap di Nyeri, Kenya, Afrika. Beliau wafat pada tanggal 8 Januari 1941 dan diantar dengan kereta yang ditarik oleh pandu yang sangat mencintainya ke tempat peristirahatan terakhir.
2.         Sejarah Kepanduan Dunia
a.    Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.
b.    Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau.
c.    Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.
d.   Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.
e.    Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
f.     Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.
g.    Tahun 1920 dibentuk Dewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
h.    Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.
i.      Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.
3.         Organisasi Kepanduan Sedunia
Walaupun di setiap negara kepramukaan telah berkembang sesuai dengan kondisi negara yang bersangkutan, namun prinsip dasar kepramukaan tetap membentuk adanya kesatuan persaudaraan kepramukaan sedunia, yang mempersiapkan anak-anak menjadi manusia dewasa yang berrguna dan warga negara yang bertanggungjawab.
Prinsip-prinsip dasar kepramukaan sedunia yang diciptakan Baden Powell seperti yang tertulis dalam Anggaran Dasar Kepramukaan Sedunia, bab IV sebagai berikut :
a.         Kewajiban terhadap Tuhan dan Agama
b.        Setia kepada Negara
c.         Persahabatan dan persaudaraan sedunia
d.        Menolong sesama hidup
e.         Satya dan Darma Pramuka
f.         Kesukarelaan
g.        Non Politik
h.        Metode latihan yang unnik bagi anak dan pemuda, dlam bentuk kegiatan yang diarahkan untuk menyiapakan mereka menjadi anggota masyarakat yang bertanggungjawab, dan atas dasar :
1)        Sistim beregu
2)        Sistim tanda kecakapan
3)        Kegiatan di alam terbuka
Prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang merupakan bukti bahwa kepramukaan itu bersifat universal, adalah syarat mutlak untuk diterima sebagai anggota organisasi kepramukaan sedunia.
a.    Konperensi Kepramukaan se-Dunia (World Scout Conference)
Konperensi Kepramukaan se-Dunia merupakan suatu badan pimpinan tertinggi dari organisasi kepramukaan sedunia. Badan ini beranggotakan 115 organisasi kepramukaan nasional, yang mewakili lebih dari 20 juta pramuka yang tersebar di 150 negara atau wilayah yang terpisah-pisah.
Dasar pengakuan dan keanggotaan internasional ini adalah mentaati tujuan dan prinsip dsar kepramukaan sedunia, dan kegiatannya dilaksanakan atas dasar sukarela, bebas dari dan tidak melakukaan kegiatan politik. Konperensi kepramukaan sedunia ini diselenggarakan setiap dua tahun sekali.
b.   Komite Kepramukaan se-Dunia (World Scout Committee)
Komite ini merupakan suatu badan eksekutif dari Konperensi Kepramukaan se-Dunia. Komite yang terdiri 12 orang dari 12 negara dipilih oleh Konperensi Kepramukaan se-Dunia, atas nama pribadinya sendiri sebagai anggota gerakan kepramukaan, dan bukan sebagai perwakilan suatu bangsa/negara untuk masa bakti 6 tahhun, dan setiap konperensi 4 orang diantaranya akan habis masa baktinya diganti oleh 4 orang yang dipilih dari negara lainnya.
Susunan anggota World Scout Committee adalah sebagi berikut :
1)        Honorary President (Ketua Kehormatan) 1 orang
2)        Chairman (Ketua) 1 orang
3)        Vice Chairman (Wakil Ketua) 2 orang
4)        Members (Anggota) 9 orang
5)        Secretary  General (Sekjen) 1 orang
6)        Treasurer (Pengelola Keuangan) 1 orang
c.    Biro Kepramukaan se-Dunia (World Scout Bureau)
Biro Kepramukaan se-Dunia merupakan sekretariat gerakan kepramukaan sedunia yang melaksanakan keputusan konperensi kepramukaan seduia. Biro ini didirikan pada tahun 1920 di Londn, dan menetap di sana sampai tahun 1958, kemudian dipindahkan ke Ottawa, Kanada. Sejak 1 Mei 1968 dipindahkan lagi ke Jenewa di Swiss.
Staf Biro Kepramukaan bekerja pada 6 buah kantor, yaitu kantor pusat di Jenewa (Swiss) dan kantor-kantor kawasan di Lagos (wilayah Afrika), Kairo (wilayah Arab), Manila (wilayah Asia Pasifik), San Joe (wilayah Antar Amerika) dan Jenewa (wilayah Eropa). Staf biro kepramukaan ini membantu organisasi-organisasi kepramukaan dlam meningkatkan dan memperluas kepramukaannya dengan :
1)        Memimpin segala jenis kursus dan latihan
2)        Memberi petunjuk mengenai oraganisasi, manajemen, pengembangan program kegiatan, pembiayaan dan sumber dana, komunikasi, hubungan masyarakat dan relasi, dan sebagainya.
3)        Kunjungan-kunjungan atau surat-menyurat.
Staf biro ini juga membantu mengatur kegiatan-kegiatan sedunia, seperti jambore sedunia dan jambore kawasan, sebagai badan koordinasi yang menghubungkan antara gerakan kepramukaan sedunia dengan badan-badan internasional lainnya.
Biro kepramukaan sedunia untuk putri, WAGGGS (Worls Association of the Girl Guides and Girl Scout) berpusat di london (Inggris) dan mempunyai kantor perwakilan di lima kawwasan juga, yaitu wilayah Afrika, wilayah Arab, wilayah Asia Pasifik, wilayah Antar Amerika dan wilayah Eropa (Agus Widodo HS, 38-39:2007).
4.         Sejarah Kepramukaan Indonesia
a.    Bapak Pramuka Indonesia
Sri Sultan Hamengkubuwono IX ( Sompilan Ngasem, Yogyakarta, 12 April 1912 – Washington, DC, AS, 1 Oktober 1988 ) adalah seorang Raja Kasultanan Yogyakarta dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Beliau juga Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973-1978. Beliau juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (1961 – 1974). Beliau
Lahir di Yogyakarta dengan nama GRM Dorojatun pada 12 April 1912, HamengkubuwonoIX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Diumur 4 tahun Hamengkubuwono IX tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an beliau berkuliah di Universiteit Leiden, Belanda (”SultanHenkie”).
Hamengkubuwono IX dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta pada tanggal 18 Maret 1940 dengan gelar “Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan HamengkubuwonoSenopati Ing Alogo Ngabdurrokhman Sayidin Panotogomo Kholifatulloh Ingkang Kaping Songo”. Beliau merupakan sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dia juga mendorong agar pemerintah RI memberi status khusus bagi Yogyakarta dengan predikat “Istimewa”. Sejak 1946 beliau pernah beberapa kali menjabat menteri pada kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno. Jabatan resminya pada tahun 1966 adalah ialah Menteri Utama di bidang Ekuin.
Pada tahun 1973 beliau diangkat sebagai wakil presiden. Pada akhir masa jabatannya pada tahun 1978, beliau menolak untuk dipilih kembali sebagai wakil presiden dengan alasan kesehatan. Namun, ada rumor yang mengatakan bahwa alasan sebenarnya ia mundur adalah karena tak menyukai Presiden Soeharto yang represif seperti pada Peristiwa Malari dan hanyut pada KKN.
Minggu malam pada 1 Oktober 1988 ia wafat di George Washington University Medical Centre, Amerika Serikat dan dimakamkan di pemakaman para sultan Mataram di Imogiri.

b.   Sejarah Singkat Gerakan Pramuka - Dari Gerakan Kepanduan ke Gerakan Pramuka
Sejarah merupakan cermin bagi keadaan sekarang. Sejarah merupakan sumber pemikiran dan pembelajaran dalam mengembangkan tujuan-tujuan yang akan datang.
1)        Masa Hindia Belanda
a)    Tahun 1908, Mayor Jenderal Robert Baden Powell melancarkan suatu gagasan tentang pendidikan luar sekolah  untuk kanak-anak Inggris, dengan tujuan agar menjadi manusia Inggris, warga Inggris dan anggota masyarakat Inggris yang baik sesuai dengan keadaan dan kebutuhan kerajaaan Inggris Raya ketika itu.
b)   Untuk itu beliau mengarang sebuah buku yang terkenal yaitu “Scouting for Boys”. Buku ini berisi pengalaman beliau dan latihan apa yang diperlukan yang diperlukan para Pramuka.
c)    Gagasan Boden Powell dinilai cemerlang dan sangat menarik sehingga banyak diikuti dan didirikan kepanduan di negara-negara lain. Diantaranya di negeri Belanda dengan nama Padvinder atau Padvinderij.
d)   Oleh orang Belanda, gagasan  kepanduan di bawa dan dilaksanakan di sini (Nederlands OOst Indie), dengan mendirikan Nederland Indischie Padvinders Vereeniging (NIPV) atau Persatuan Pandu-pandu Hindia-Belanda.
e)    Oleh pemimpin-pemimpin di dalam pergerakan nasional, gagasan Baden Powell dimabil alih dengan membentuk organisasi-organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik yaitu sebagai kader Pergerakan Nasional. Pada saat itu mulailah bermunculan organisasi-organisasi kepanduan diantaranya Javanse Padvinders  Organizatie (JPO), Jong Java Padvinderij (JJP), National Islamitje Padvinderij (NATIPIJ), Sarikat Islam Afdeling Padvinderij (SIAP), Hizbul Wathan (HW) dan lain sebagainya.
f)    Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada Kongres Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, benar-benar telah menjiwai gerakan kepanduan nasional Indonesia untuk lebih bergerak maju. Pemerintah Hindia Belanda melarang penggunaan istilah Padvinder dan Padvinderij untuk organjisasi kepanduan di luar NIPV.
g)   Dengan meningkatkan kesadaran nasional Indonesia, maka timbullah niat untuk persatuan antara organisasi-organisasi kepanduan. Pada tahun 1930 muncullah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang merupakan gabungan dari organisasi kepanduan  Indonesische Padvinders Organizatie (INPO), Pandu Kesultanan (PK) dan Pandu Pemuda Sumatera (PPS). Pada tahun 1931  terbentuk federasi kepanduan dengan nama Persatuan Antar Pandu-pandu Indonesia (PAPI), yang kemudian berubah menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada tahun 1938.
2)        Masa Pendudukan Jepang
Pada masa pendudukan Jepang (PD II), penguasa Jepang di Indonesia melarang keberadaan organisasi kepanduan di Indonesia di larang adanya. Tokoh-tokoh kepanduan banyak yang masuk dalam organisasi Seinendan, Keibodan dan Pembela Tanah Air (PETA).
 3)        Masa Perang Kemerdekaan
Dengan diproklamasikan kemerdekaan 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia bahu membahu mempertahankan kemerdekaan.  Seiring dengan itu, pada tanggal 28 Desember 1945 di Surakarta berdiri Pandu Rakyat Indonesia (PARI) sebagai satu-satunya organisasi  kepanduan di wilayah Republik Indonesia.
4)        Masa Pasca Perang Kemerdekaan hingga 1961
a)    Setelah pengakuan kedaulatan NKRI, maka mulailah Indonesia memasuki masa pemerintahan yang liberal. Sesuai dengan situasi pemerintahan tersebut maka bermunculan organisasi kepanduan seperti HW, SIAP, Pandu Islam Indonesia, Pandu Kristen, Pandu Katholik, Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) dan lain-lain.
b)   Menjelang tahun 1961, kepanduan Indonesia telah terpecah-pecah menjadi lebih dari 100 organisasi kepanduan, suatu keadaan yang terasa lemah meski tebagi ke dalam 3 federasi organisasi kepanduan; satu federasi kepanduan putra dan dua federasi kepanduan putri:
                                                                        i.               Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO), 13 September 1951.
                                                                      ii.               Persatuan Organisasi Pandu Putri Indonesia (POPPINDO), 1954.
                                                                    iii.               Perserikatan Kepanduan Putri Indonesia.
Selanjutnya, ketiga federasi tersebut melebur menjadi satu federasi: Persatuan Kepanduan Indonesia (PERKINDO). Namun yang masuk dalam federasi ini hanya berkisar 60 buah dari 100 buah organisasi kepanduan, dan hanya berjumlah 500.000 anggota. Disamping itu, sebagian dari 60 organisasi kepanduan anggota PERKINDO tersebut berada dibawah organisasi politik atau organisasi massa tetap saling berhadap-hadapan berlawanan satu sama lain, sehingga tetap melemahkan gerakan kepanduan Indonesia.
c)    Melihat keadaan tersebut, PERKINDO membentuk panitia untuk memikirkan jalan keluarnya. Panitia menyimpulkan bahwa kepanduan  lemah dan terpecah-pecah, terpaku dalam cengkeraman gaya lama yang tradisional daripada kepanduan Inggris, pembawaan dari luar negeri. Hal ini berakibat bahwa pendidikan yang diselenggarakan oleh gerakan kepanduan Indonesia belum disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan bangsa dan masyarakat Indonesia, maka ketika itu gerakan kepanduan kurang memperoleh tanggapan dari bangsa dan masyarakat Indonesia. Kepanduan hanya berjalan di kota-kota besar dan di situpun hanya terdapat pada lingkungan orang-orang yang sedikit banyak sudah berpendidikan barat.
d)   Kondisi lemah gerakan kepanduan Indonesia dimanfaatkan oleh pihak komunis sebagai alasan untuk memaksa gerakan kepanduan Indonesia menjadi Gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara-negara komunis.
e)    Kekuatan Pancasila di dalam PERKINDO berusaha menentangnya, dengan bantuan Perdana Menteri Djuanda maka tercapailah perjuangan dengan menghasilkan Keputusan Presiden RI No. 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka, pada tanggal 20 Mei 1961 yang  ditandatangani oleh Ir. Djuanda selaku Pejabat Presiden RI, karena Presiden Sukarno sedang berkunjung ke negeri Jepang.
 5)        Masa 1961-1999
Dengan Keppres No. 238 Tahun 1961, Gerakan Kepanduan Indonesia mulai dengan keadaan baru dengan nama Gerakan Praja Muda Karana atau Gerakan Pramuka.
a)    Semua organisasi kepanduan melebur ke dalam Gerakan Pramuka, menetapkan   Pancasila sebagai dasar Gerakan Pramuka.
b)   Gerakan Pramuka adalah suatu perkumpulan yang berstatus non-governmental (bukan badan pemerintah) yang berbentuk kesatuan. Gerakan Pramuka diselenggarakan menurut jalan aturan demokrasi, dengan pengurus (Kwartir Nasional, Kwartir Daerah, Kwartir Cabang dan Kwartir Ranting) yang dipilih dalam musyawarah.
c)    Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya badan di wilayah NKRI yang diperbolehkan menyelenggarakan kepramukaan bagi anak dan pemuda Indonesia; organisasi lain yang menyerupai, yang sama dan  sama sifatnya dengan Gerakan Pramuka dilarang adanya.
d)   Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaanya diserasikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan  bangsa dan masyarakat Indonesia agar menjadi manusia Indonesia yang baik dan anggota masyarakat yang berguna bagi pembangunan bangsa dan negara.
e)    Prinsip-prinsip Dasar Metodik Pendidikan Kepramukaan sebagaimana  dirumuskan oleh Baden Powell tetap dipegang, akan tetapi pelaksanaanya diserasikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan  bangsa dan masyarakat Indonesia; dengan menyesuaikan dan diserasikan dengan keadaan dan kebutuhan regional ataupun lokal di masing-masing wilayah di Indonesia ternyata mampu membawa banyak perubahan yang mampu membawa Gerakan Pramuka mengembangkan kegiatannya secara meluas.
f)    Gerakan Pramuka ternyata lebih kuat organisasinya dan memperoleh tanggapan luas dari masyarakat, sehingga dalam waktu singkat organisasinya telah berkembang dari kota-kota hingga ke kampong dan desa-desa, jumlah anggotanya meningkat dengan pesat.
g)   Kemajuan pesat tersebut tak lepas dari system Majelis Pembimbing (Mabi) yang dijalankan oleh Gerakan Pramuka di setiap tingkat, baik dari tingkat nasional hingga ke tingkat gugusdepan (Gudep).
h)   Mengingat bahwa 80% penduduk Indonesia tinggal di desa dan 75% adalah keluarga petani, maka pada tahun 1961 Kwartir Nasional menganjurkan supaya para Pramuka menyelenggarakan kegiatan di bidang pembangunan masyarakat desa.
i)     Anjuran tersebut dilaksanakan terutama di Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat telah mampu menarik perhatian pemimpin-pemimpin masyarakat Indonesia. Pada tahun 1966, Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan instruksi bersama tentang pembentukan Satuan Karya Pramuka (Saka) Tarunabumi. Saka Tarunabumi dibentuk dan diselenggarakan khusus untuk memungkinkan adanya kegiatan Pramuka di bidang pendidikan cinta pembangunan pertanian dan pembangunan masyarakat desa secara lebih nyata dan intensif.
j)     Kegiatan Saka Tarunabumi ternyata telah membawa pembaharuan, bahkan membawa semangat untuk mengusahakan penemuan-penemuan baru (inovasi) pada pemuda desa yang selanjutnya mampu mepengaruhi seluruh masyarakat desa.
k)   Model pembentukan Saka Tarunabumi kemudian berkembang menjadi pembentukan Saka lainnya seperti Saka Dirgantara, Saka Bahari dan Saka Bhayangkara.
l)     Anggota Saka-saka tersebut terdiri dari para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang memiliki minat di bidangnya. Pramuka Siaga dan Penggalang tidak ikut dalam Saka tersebut. Para Pramuka Penegak dan Pandega yang tergabung dalam Saka menjadi instruktur di biangnya bagi adik-adik dan rekan-rekannya di gudep.
m) Perluasan kegiatan Gerakan Pramuka yang berkembang pesat hingga ke desa-desa, terutama kegiatan di bidang pembangunan pertanian dan masyarakat desa, dan pembentukan Saka Tarunabumi menarik perhatian badan internasional seperti FAO, UNICEF, UNESCO, ILO dan Boys Scout World Bureau.
6)        Masa 1999 – sekarang
a)    Perkembangan politik negara dan pemerintahan mengalami perubahan dengan adanya Reformasi, turut mempengaruhi perkembangan masyarakat secara menyeluruh.
b)   Untuk pertamakalinya pemilihan KaKwarnas dengan Pemilihan Langsung oleh Kwartir Daerah pada Munas 2003 di Jakarta.
c)    Pencanangan Revitaliasi Gerakan Pramuka oleh Presiden RI selaku Ka Mabinas
d)   Pembentukan Saka Wirakartika
e)    RUU Kepramukaan (Kwartir Daerah 11 Jawa Tengah, 23-27:2014).

c.    Perkembangan Gerakan Pramuka
Gerakan pramuka adalah organisasi kepanduan yang telah disesuaikan dengan keadaan dan kondisi Negara Indonesia.
Istilah pramuka berasal dari bahasa sansekerta yaitu Praja yang berarti Rakyat/manusia, Muda artinya masih muda dan karana artinya berkarya/berpotensi.
Istilah pramuka juga berasal dari bahasa jawa, yatiu poro muko yakni sebutan bagi pasukan yang berada pada posisi terdepan dalam suatu pertempuran. Kata ini diusulkan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
Istilah kepanduan juga mendunia hanya saja dengan sebutan yang berbeda, namun pada hakikatnya memiliki tujuan yang sama. Istilah Scouting, Padvinder, Kepanduan, dan Kepramukaan mengandung pengertian yang sama. Misalnya :
1)   Di Malaysia, disebut Persekutuan Pengakap Malaysia.
2)   Di Singapura. The Singapore Scout Association.
3)   Di Philipina, Kapatiran Scouting Philifinas.
4)   Di India, The Bharat Scouts and Guides.
5)   Di Amerika Serikat, Boys Scouts of America (BSA).
Sedangkan keparamukaan adalah pendidikan tentang kepanduan yang telah disesuaikan dengan keadaan, kondisi bangsa dan Negara Indonesia. Secara global gerakan pramuka memiliki makna kegiatan diluar sekolah sebagai sarana bagi anak dan pemuda untuk mengembangkan bakat dan minat agar menjadi manusia yang lebih baik.
Gerakan pramuka mempunya tugas pokok yaitu menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak dan pemuda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, sanggup bertanggung jawab dan mampu membina serta mengisi kemerdekaan NKRI.
Sedangkan tujuan gerakan pramuka adalah untuk menciptakan manusia yang bermoral, berkepribadian dan berbudi pekerti luhur, terampil serta kuat mental dan fisik yang berlandaskan pada pancasila dan UUD 1945.
Fungsi gerakan pramuka adalah sebagai lembaga pendidikan diluar sekolah dan sebagai wadah pembinaan generasi muda dengan menggunakan dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan perkembangan situasi dan kondisi bangsa Indonesia.
1)   Landasan gerakan pramuka:
a)    Landasan idiil gerakan pramuka adalah pancasila
b)   Landasan konstitusional gerakan pramuka adalah UUD 1945, Kepres RI dan AD/ART gerakan pramuka.
2)   Sifat-sifat gerakan pramuka;
a)    Gerakan Pramuka adalah gerakan kepanduan Indonesia
b)   Gerakan Pramuka membantu pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di bidang pendidikan khususnya pendidikan luar sekolah.
c)    Gerakan Pramuka bukan organisasi berkekuatan politik dan bukan organisasi social politik dan tidak menjalankan politik praktis
d)   Gerakan Pramuka menjamin kemerdekaan pemeluk agama dan kepercayaan masing-masing dalam melakukan ibadah.
3)   Sedangkan sifat kepramukaan berdasarkan resolusi konferensi sedunia bertempat di Kopenhagen, Denmark bahwa kepramukaan mempunyai 3 sifat, yaitu:
a)    Nasional, artinya kepramukaan itu diselenggarakan oleh masing-masing Negara disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing Negara tersebut.
b)   Internasional, artinya kepramukaan harus dapat mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antar sesame anggota kepanduan (pramuka) dan sebagai sesame manusia.
c)    Universal, artinya kepramukaan itu dapat berlaku untuk siapa saja serta diselenggarakan dimana saja.
4)   Pada dasarnya anggota pramuka adalah warga Negara Indonesia yang diklasifikasikan menjadi beberapa golongan;
a)    Anggota biasa
                                                                   i.          Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega
                                                                 ii.          Pembina, Pelatih, Andalan, dan Majelis Pembimbing
b)   Anggota luar biasa
                                                                   i.     Pandu dan Pramuka Wredha (mantan anggota pramuka)
                                                                 ii.     Orang yang berjasa pada pramuka
                                                               iii.     simpatisan gerakan pramuka
c)     Anggota kehormatan Yaitu orang yang berbakti dan berjasa luar biasa pada gerakan pramuka.

III.               DAFTAR PUSTAKA
Http://pramukaria.blogspot.co.id/2015/02/sejarah-singkat-kepramukaan-di-dunia.html

Kwartir Daerah 11 Jawa Tengah. 2014. Kursus Mahir Dasar untuk Pembina Pramuka. Jakarta : Kwartir Nasional Gerakan Pramuka

Widodo, Agus Hs. 2007. Ramuan Lengkap Bagi Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pembina Pramuka. Jogjakarta : Kwartir Daerah XII DIY.

Related Posts:

0 komentar:

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html

Posting Komentar